Sabtu, 19 September 2015

Eksistensi Wisata Alam Bukit Lawang

Gambaran Umum

1.Kondisi Geografis Wisata Alam Bukit Lawang.
2.Latar Belakang Dibukanya Wisata Alam Bukit Lawang.
3.Perkembangan Wisata Alam Bukit Lawang pada awal.
4.Perkembangan Wisata Alam Bukit Lawang Setelah Lepas Dari Pihak Swasta Asing.
5.Kondisi Wisata Alam Bukit Lawang Dibawah pengelolahan Pemda.
6.Upaya Pengembangan.
7.Peranan Keberadaan Wisata Alam Bukit Lawang Terhadap Kehidupan Warga Sekitar.
8.Kontribusi Warga Sekitar Dalam Mendukung Objek Wisata Tersebut.
9.Perubahan Demografi Ekonomi Sosial-Budaya di sekitar wisata alam bukit lawang.



JAWABAN

1.Kondisi Geografis Wisata Alam Bukit Lawang

     Terletak di kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. 68 KM di sebelah barat laut Kota Binjai dan sekitar 80 KM di sebelah barat laut Kota Medan. Topografi Bukit Lawang meliputi perbukitan dan hutan konservasi, juga di aliri Sungai Bahorok.

2.Latar Belakang Dibukanya Wisata Alam Bukit Lawang

      Desa Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Merupakan salah satu habitat orang utan dan merupakan bekas stasiun rehabilitasi orang utan yang secara resmi ditutup pada tahun 1997, setelah status bukit lawang bukan merupakan stasiun rehabilitasi, maka setelah itu nama program tersebut diganti menjadi Pusat Pengamatan OrangUtan Sumatera.

3.Perkembangan Wisata Alam Bukit Lawang pada awal

      Pada Awalnya Bukit Lawang merupakan pusat rehabilitasi orangutan. Namun seiring dengan perkembangan, daerah ini menjadi pusat pengamatan orangutan sumatera. saat ini objek wisata andalan di Sumatera Utara yang ramai dikunjungi wisatawan nusantara maupun manca negara.

4.Perkembangan Wisata Alam Bukit Lawang Setelah Lepas Dari Pihak Swasta Asing

      Pada awalnya Bukit Lawang dan Taman Nasional Gunung Leuser dikelolah oleh pemerintah Belanda sebagai suaka margasatwa. setelah lepas dari pihak asing pada 6 Mei 1980, daerah terseut ditetapkan sebagai Taman Nasional oleh Mentri Pertanian.

5.Kondisi Wisata Alam Bukit Lawang Dibawah pengelolahan Pemda

      Fasilitas seperti lampu jalan / tempat ibadah tidak memadai. Rumah bantuan yang diberikan untuk warga banjir banyak yang tidak ditempati / dijual dengan harga yang murah karena dianggap tidak layak. ini semua karena ketidakpeduliaan pemda.


6.Upaya Pengembangan

   Pengembangan Awal

      Pengembangan lokasi wisata alam Bukit Lawang dilakukan dengan cara menawarkan penanaman pohon buah kepada wisatawan sebagai salah satu program wisata. Juga dengan adanya pembangunan infrastruktur di daerah wisata untuk memudahkan akomodasi.

   Pengembangan setelah terjadi Banjir Bandang Bahorok

      2 November 2003 mungkin menjadi tragedi terburuk bagi bukit lawang dimana terjadi banjir bandang sehingga menurunnya persentase tingkat kunjungan wisatawan. seiiring waktu akhirnya Bukit Lawang kembali terkontruksi seperti pembangunan sarana dan prasarana seperti jalan, wisma, hotel, restoran, dan pengelolahan objek wisata Bukit Lawan berhasil menarik minat para wisatawan kembali.


7.Peranan Keberadaan Wisata Alam Bukit Lawang Terhadap Kehidupan Warga Sekitar

      Wisata Alam Bukit Lawang berperan menyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitarnya.
Misalnya menjadi pemandu, ahli kehutanan, pekerja reboisasi, staff, buruh, dll.
jadi dapat dikatakan bahwa peran Wisata Alam Bukit Lawang penting keberadaannya untuk warga sekitar


8.Kontribusi Warga Sekitar Dalam Mendukung Objek Wisata Tersebut

      Merupakan hukuman berat bagi yang menebang kayu. Warga kini berhati-hati dalam membangun rumah dan penginapan di tepi sungai. warga beramai-ramai menanam pohon di tepi sungai.


9.Perubahan Demografi Ekonomi Sosial-Budaya di sekitar wisata alam bukit lawang

   Perubahan Demografi

      Perubahan demografi di sekitar wisata alam bukit lawang tidak dapat dilihat secara langsung, jika di pantau tidak terlalu banyak perubahan demografi karena warga sekitar rata-rata menetap dan berkeluarga di daerah tersebut.

   Perubahan Ekonomi

      Perubahan ekonomi untuk warga sekitar jika di pantau dapat dikatakan meningkat dari tahun ke tahun kecuali ketika tragedi banjir bandang bahorok. setelah banjir bandang tersebut dapat dilihat banyaknya para wisatawan yang kembali dan dapat dikatakan menguntungkan untuk warga-warga disana.

   Perubahan Sosial-Budaya

      Perubahan sosial-budaya untuk warga sekitar sangat tampak karena kebanyakan wisatawan berasal dari manca negara dan warga sekitar banyak mempelajari sosial-budaya dari para wisatawan. seperti misalnya mereka mulai mempelajari bahasa inggris.



Sekian Dan Terima Kasih
      



     

2 komentar: