Senin, 16 Februari 2015

Mengamati jamur yang terdapat pada Nasi dan Jagung busuk

I.  Title of the experiment:
"Mengamati jamur yang terdapat pada Nasi dan Jagung busuk"

II. Objectives:
-Melihat jamur yang berukuran mikroskopis menggunakan mikroskop.
-Mengamati jamur yang terdapat pada roti dan jagung yang busuk.
-Mengamati jamur mikroskopis secara langsung.
-Mengamati struktur jamur mikroskopis secara langsung.

III. Theoretical Framework:


         Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
        Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacam macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes. Jamur dibedakan menjadi 4 divisio, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

IV. Apparatus and Materials:
-Pipet tetes
-Object glass
-Cover glass
-Jagung busuk
-Nasi basi
-Air
-Mikroskop
-Tusuk gigi

V. Procedures:
Hari Pertama :
- ambil nasi dan beri nasi tersebut sedikit air dan ambillah jagung rebus, letakkan di tempat yang lembab dan gelap selama 1 minggu.

Setelah 1 Minggu :

- ambillah jamur jagung menggunakan tusuk gigi dengan cara dicolek sedikit.
-Setelah dicolek, letakkan di atas object glass, teteskan sedikit air menggunakan pipet tetes dan tutuplah dengan cover glass.
-Setelah itu, ambillah lagi jamur pada nasi menggunakan tusuk gigi dengan cara dicolek sedikit.
-Setelah dicolek, letakkan di atas object glass, teteskan air menggunakan pipet tetes dan tutuplah -dengan cover glass.
-Setelah itu, siapkanlah mikroskop dan letakkan object glass yang telah berisi jamur di atas mikroskop.
-Setellah perbesaran yang sesuai (100/40).
-Jamur sudah dapat diamati.

VI. Result:

Hasil pada Mikroskop













Guru Biologi Chandra Kusuma

Anggota Tim 

Setelah kami amati menggunakan mikroskop, jamur mikroskopis tersebut memiliki struktur yang sangat kecil, tidak memiliki klorofil dan terdiri dari hifa (benang - benang kecil). Dari eksperimen yang telah kami lakukan ini, terbukti bahwa jamur mempunyai hifa dan jamur tidak memiliki klorofil.


VII. Discussions:
Secara teori, jamur dikelompokkan ke kelompok mikroskopis dan makroskopis. Hal tersebut dibedakan dari penampakannya. Jamur makroskopis dapat dilihat langsung oleh mata. Sedangkan jamur mikroskopis tidak dapat dilihat dengan mata, hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Contoh jamur mikroskopis yaitu: seperti jamur diatas (jamur yang tumbuh di nasi busuk seperti: Aspergillus oryzae dan jamur yang tumbuh di jagung basi seperti: Neuspora sitophita).
Setelah kami melakukan eksperimen yang bertujuan untuk melihat jamur mikroskopis secara rinci ini, dapat kami simpulkan jamur mikroskopis tidak dapat dilihat langsung oleh mata.
Neuspora silophita (atas) dan Aspergillus oryzae (bawah).
Gambar diperoleh dari internet.


VIII. Conclusions:
Setelah menyelesaikan eksperimen ini, dapat kami simpulkan bahwa jamur yang tumbuh di nasi basi dan jagung busuk adalah jamur mikroskopis, jamur tidak memiliki klorofil oleh sebab itu, jamur tidak berwarna hijau, melainkan warna jamur tersebut berwarna hitam. 

IX. Reference:

Guru Biologi SMA-1 Chandra Kusuma Medan
Google - Jamur pada Jagung dan Nasi
academia - pengamatan jamur pada nasi dan jagung busuk

Deliserdang, 16 February 2015
Subject Teacher,                                                                                                     Student,             


(..........................)                                                                                  (Class of 10A Chandra Kusuma)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar